Senin, 03 Oktober 2011


Sabtu, 23 Juli 2011

Nama : Iblis
Gelar : Laknatullah ‘Alaihi (semoga Allah melaknatnya)
Lahir : Sebelum diciptakan manusia
Tempat tinggal : Toilet dan rumah yang tidak disebut nama Allah ketika memasukinya
Singgasana : Di atas air
Rumah masa depan : Neraka Jahanam, seburuk-buruk tempat tinggal
Agama : Kafir
Jabatan : Pimpinan Umum orang-orang yang dimurkai Allah dan sesat
Masa Jabatan : Hingga hari Kiamat
Karyawan : Setan jin dan setan manusia
Partner dalam bekerja : Orang yang diam dari kebenaran
Agen : Dukun dan paranormal
Musuh : kaum muslimin
Kekasih di dunia : Wanita yang hobi
telanjang dan pamer aurat
Keluarga : Para thaghut
Cita-cita : Ingin membuat semua manusia kafir
Motto : Kemunafikan adalah akhlak yang paling utama
Hobi : Menyesatkan manusia dan menjerumuskan ke dalam dosa
Lukisan kesayangan : Tato
Mata pencaharian : Mencari harta yang haram
Makanan favorit : Bangkai manusia (ghibah)
Tempat favorit : Tempat-tempat najis dan tempat maksiat
Tempat yang dibenci : Majlis ilmu dan temat-tempat ketaatan
Alat komunikasi : ghibah (menggunjing), namimah (adu domba) , dan dusta

Jurus Andalan:
1.      Memoles kebathilan
2.   Menamakan Maksiat dengan nama yang indah
3.   Menamakan Ketaatan dengan nama yang tidak disukai
4.   Masuk melalui pintu yang disukai manusia
5.   Menyesatkan manusia secara bertahap
6.   Menghalang-halangi manusia dari kebenaran
7.   Berlagak sebagai penasihat

Kelemahan :
1.   Tidak berkutik di hadapan orang yang ikhlas
2.      kewalahan menghadapi orang yang berilmu
3.      Lari dari suara adzan
4.      Lari dari rumah yang dibacakan al-Baqarah
5.      Menyingkir dari orang yang berdzikir kepada Allah
6.      6. Menangis ketika melihat orang bersujud kepada Allah


Diringkas dan diadaptasi dari kitab “Wiqayatul Insan minal Jin wasy Syayaathin”, karya Wahid Abdus Salam Bali, Oleh : Abu Umar Abdillah


Sumber: http://koswara.wordpress.com/2010/01/14/kenali-biodata-iblis/

KISAH BERPISAHNYA ROH DARI JASAD

Senin, 03 Oktober 2011
 
Dalam sebuah hadisth daripada Aisyah r.a katanya, "Aku sedang duduk bersila di dalam rumah. Tiba-tiba Rasulullah s.a.w. datang dan masuk sambil memberi salam kepadaku. Aku segera bangun kerana menghormati dan memuliakannya sebagaimana kebiasaanku di waktu baginda masuk ke dalam rumah. Rasulullah s.a.w. bersabda, "Duduklah di tempat duduk, tidak usahlah berdiri, wahai Ummul Mukminin." Maka Rasulullah s.a.w. duduk sambil meletakkan kepalanya di pangkuanku, lalu baginda berbaring dan tertidur.


Maka aku hilangkan uban pada janggutnya, dan aku dapat 19 rambut yang sudah putih. Maka terfikirlah dalam hatiku dan aku berkata, "Sesungguhnya baginda akan meninggalkan dunia ini sebelum aku sehingga tetaplah satu umat yang ditinggalkan olehnya nabinya." Maka aku menangis sehingga mengalir air mataku jatuh menitis pada wajah baginda. Baginda s.a.w. terbangun dari tidurnya seraya bertanya, "Apakah sebabnya sehingga engkau menangis wahai Ummul Mukminin?" Masa aku ceritakan kisah tadi kepadanya, lalu Rasulullah s.a.w. bertanya, "Keadaan bagaimanakah yang hebat bagi mayat?" Kataku, "Tunjukkan wahai Rasulullah!"

Rasulullah s.a.w. berkata, "Engkaulah katakan!," Jawab Aisyah r.a : "Tidak ada keadaan lebih hebat bagi mayat ketika keluarnya mayat dari rumahnya di mana anak-anaknya sama-sama bersedih hati di belakangnya. Mereka sama-sama berkata, "Aduhai ayah, aduhai ibu! Ayahnya pula mengatakan: "Aduhai anak!" Rasulullah s.a.w. bertanya lagi: "Itu juga termasuk hebat. Maka, manakah lagi yang lebih hebat daripada itu?" Jawab Aisyah r.a : "Tidak ada hal yang lebih hebat daripada mayat ketika ia diletakkan ke dalam liang lahad dan ditimbuni tanah ke atasnya. Kaum kerabat semuanya kembali. Begitu pula dengan anak-anak dan para kekasihnya semuanya kembali, mereka menyerahkan kepada Allah berserta dengan segala amal perbuatannya." Rasulullah s.a.w. bertanya lagi, "Adakah lagi yang lebih hebat daripada itu?" Jawab Aisyah, "Hanya Allah dan Rasul-Nya sahaja yang lebih tahu."


Maka bersabda Rasulullah s.a.w.: "Wahai Aisyah, sesungguhnya sehebat-hebat keadaan mayat ialah ketika orang yang memandikan masuk ke rumahnya untuk memandikannya. Maka keluarlah cincin di masa remaja dari jari-jarinya dan ia melepaskan pakaian pengantin dari badannya. Bagi para pemimpin dan fuqaha, sama melepaskan serban dari kepalanya untuk dimandikan."Di kala itu rohnya memanggil, ketika ia melihat mayat dalam keadaan telanjang dengan suara yang seluruh makhluk mendengar kecuali jin dan manusia yang tidak mendengar. Maka berkata roh, "Wahai orang yang memandikan, aku minta kepadamu kerana Allah, lepaskanlah pakaianku dengan perlahan-lahan sebab di saat ini aku berehat dari kesakitan sakaratul maut." Dan apabila air disiram maka akan berkata mayat, "Wahai orang yang memandikan akan roh Allah, janganlah engkau menyiram air dalam keadaan yang panas dan janganlah pula dalam keadaan sejuk kerana tubuhku terbakar dari sebab lepasnya roh," Dan jika mereka memandikan, maka berkata roh: "Demi Allah, wahai orang yang memandikan, janganlah engkau gosok tubuhku dengan kuat sebab tubuhku luka-luka dengan keluarnya roh."


Apabila telah selesai dari dimandikan dan diletakkan pada kafan serta tempat kedua telapaknya sudah diikat, maka mayat memanggil, "Wahai orang yang memandikanku, janganlah engkau kuat-kuatkan dalam mengafani kepalaku sehingga aku dapat melihat wajah anak-anakku dan kaum keluargaku sebab ini adalah penglihatan terakhirku pada mereka. Adapun pada hari ini aku dipisahkan dari mereka dan aku tidakakan dapat berjumpa lagi sehingga hari kiamat." Apabila mayat dikeluarkan dari rumah, maka mayat akan menyeru, "Demi Allah, wahai jemaahku, aku telah meninggalkan isteriku menjadi janda, maka janganlah kamu menyakitinya.
Anak-anakku telah menjadi yatim, janganlah menyakiti mereka. Sesungguhnya pada hari ini aku akan dikeluarkan dari rumahku dan meninggalkan segala yang kucintai dan aku tidak lagi akan kembali untuk selama-lamanya."

Apabila mayat diletakkan ke dalam keranda, maka berkata lagi mayat, "Demi Allah, wahai jemaahku, janganlah kamu percepatkan aku sehingga aku mendengar suara ahliku, anak-anakku dan kaum keluargaku.
Sesungguhnya hari ini ialah hari perpisahanku dengan mereka sehingga hari kiamat."

Sabtu, 01 Oktober 2011

Kebenaran - Kebenaran Al Qur'an

Sabtu, 01 Okt.  2011

Ilmuwan Mesir, Prof Dr Zagloul Mohamed El-Naggar, mengatakan, semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), semakin terungkap pula keajaiban kitab suci Al Quran.

"Al Quran bukan buku ilmu pengetahuan, tetapi ayat-ayat mengenai alam semesta (kauniyah) kini terbukti dalam penemuan-penemuan ilmiah di abad modern ini," kata Prof Naggar dalam ceramahnya di Aula Harun Nasution, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Kamis (30/9/2010).


Pakar ilmu bumi (geologi) tersebut mengupas beragam penemuan ilmiah mengenai alam semesta yang mengamini hakikat kebenaran Al Quran. Sebagai contoh, Ayat-6 Surat Al Thur, "Al Bahrul Masjur" (Demi laut yang—di dalam tanah bawah laut itu—ada api). Terbukti secara ilmiah oleh para ahli geologi dan ilmu kelautan bahwa dasar semua samudra dipanasi oleh jutaan ton magma yang keluar dari perut bumi.


Menurut peraih doktor geologi jebolan Universitas Wales, Inggris, pada tahun 1963 itu, magma tersebut keluar melalui jaringan rengkahan raksasa yang secara total merobek lapisan litosfir dan sampai ke lapisan astenosfir.


"Para ilmuwan yang jujur akan kagum melihat kepeloporan Al Quran dan hadis-hadis Nabi terkait petunjuk tentang fakta-fakta ilmiah bumi, yang baru dapat dibuktikan pada akhir abad ke-20 seiring dengan kemajuan iptek," kata ilmuwan yang telah menghafal semua 30 juz Al Quran saat berusia sepuluh tahun itu.


Fakta ilmiah lain, katanya, yaitu Ayat 15 dan 16 Surat At Takwir: "Fala Uqsimu bil khunnas. Al Jawaril Kunnas" (Aku bersumpah dengan bintang-bintang yang tak tampak. Yang bergerak sangat cepat). Prof Naggar menjelaskan, para ulama dahulu menafsirkan ayat tersebut secara metaforis, namun para ahli astronomi pada akhir abad ke-20 menemukan fakta ilmiah, yaitu apa yang disebut black hole (lubang hitam).

Black hole adalah planet yang ditandai dengan densitas yang tinggi dan gravitasi yang kuat, tempat zat dan semua bentuk energi, termasuk cahaya, tidak mungkin lepas dari perangkapnya, katanya. Disebut lubang hitam karena ia sangat gelap tak terlihat, dengan kecepatan geraknya diperkirakan mencapai 300.000 km per detik.


Black hole dianggap sebagai fase tua kehidupan bintang, yang didahului ledakan dan zatnya kembali menjadi nebula. "Fakta ini baru terungkap pada akhir abad ke-20, yakni 14 abad setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW," kata Prof Naggar.


Prof Naggar lahir di Desa Masyal, Provinsi Gharbiah, Mesir. Hidup dalam keluarga yang taat beragama. Ia telah menghafal Al Quran semenjak usia sepuluh tahun.
Lulus dari Fakultas Sains Universitas Kairo pada tahun 1955, lalu melanjutkan kuliah di Universitas Wales, Inggris, hingga meraih gelar doktor bidang geologi pada tahun 1963. Ia telah menulis 45 buku dan 150 artikel ilmiah serta membimbing 45 mahasiswa program master dan doktor di berbagai perguruan tinggi.
Naggar pernah menjadi profesor tamu di Universitas California pada tahun 1977-1978 dan memprakarsai terbentuknya Departemen Geologi pada Universitas Raja Saudi, Arab Saudi, dan Departemen Geologi pada Universitas Kuwait. Prof Naggar dianugerahi sebagai peneliti terbaik untuk Seminar Paleontologi di Roma, Italia, pada tahun 1970. Saat ini ia menjadi Ketua Komite Al-I’Jaz Al Ilmi (Dewan Agung Urusan Islam di Mesir) sejak tahun 2001.
 by : ipoenk

Jumat, 30 September 2011

MENCARI ILHAM DEMI MENCAPAI IMAN

Berguru Kepada Allah karya Abu Sangkan
MENCARI ILHAM DEMI MENCAPAI IMAN

Meskipun penuh kontroversi karena banyak ulama yang mencap hasil pemikiran Abu Sangkan ini sebagai bid’ah, namun buku ”Berguru Kepada Allah” yang pertama kali dicetak pada tahun 2002 ’lulus’ penilaian publik sehingga dicetak sampai sebelas kali hingga 2009 ini. Buku laris pasti memiliki suatu ’tawaran’ yang menarik. Hukum itu berlaku juga pada karya Abu Sangkan ini. Tagline ’Menghidupkan Kecerdasan Emosional dan Spiritual’ yang terdapat di cover buku mungkin memberi gambaran mengenai apa yang ingin dibagi pada pembaca. Namun menurut saya pribadi, apa yang ingin disampaikan Abu Sangkan terutama adalah pencarian manusia terhadap kebenaran yang ada pada dirinya, yaitu pengakuan akan ke-Esaan Allah. Tauhid dari lubuk jiwa.
Latar belakang Abu Sangkan berpengaruh besar dalam pencapaian dan pemahamannya akan Islam. Bisa dikatakan bahwa ia berupaya mencari ilham sepanjang hidupnya demi mencapai Iman. Abu Sangkan pernah menggeluti ilmu agama di beberapa pesantren seperti Al Ihya’ di Bogor, Al Ghazaly di Bogor, Al Baqiyyatush Shalihat Bekasi serta mengikuti pendidikan ilmu Filsafat di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Apa yang ia cari justru berasal dari perenungan-perenungannya selama menggeluti dunia bisnis dan pengembaraan spiritualnya dalam kontemplasi malam yang ia lakukan. Mengenai pencapaian tersebut, saya tidak berani memberi komentar, biarlah Allah yang menilai upaya manusia-Nya dalam upaya mendapatkan Ridha-Nya.

Konsep menarik yang dikemukakan Abu Sangkan di sini adalah adanya bagian jiwa manusia yang pada dasarnya mengakui adanya Allah, mengajak kepada kebaikan, dan menegur perbuatan dosa yang dilakukan insan. Dalam QS. Al Qiyamah, 75 ayat 14, ia disebut sebagai bashirah, diri sejati yang tidak tidur dan tidak lalai, mengendalikan nafas dan prosedur badani manusia yang lain. Ia berbisik halus kepada manusia untuk mengingatkan agar menghindari dosa dan mengajak pada kebaikan. Konsep ini didukung oleh berbagai penelitian psikologi dan penelitian terhadap kinerja otak manusia (temuan ”God Spot” oleh Danah Zohar dan Ian Marshall yang notabene adalah ilmuwan barat). Namun terkadang manusia mengabaikan ’bisikan halus’ tersebut dan terus berbuat maksiat di muka bumi. Untuk mengembalikan manusia pada kehidupan yang penuh kebaikan, mendapatkan ketentraman, dan mengabaikan emosi untuk mendapatkan esensi pemikiran yang lurus, Abu Sangkan berpendapat bahwa kita harus bisa terus mendengarkan ’bisikan halus’ dari bashirah yang mengajak pada kebaikan tersebut. Untuk itu, hendaknya manusia menjalani kehidupan dengan sikap ”Takwa” (menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya) disertai sikap ”Ihsan” (seakan-akan melihat Allah, jika tidak mampu melihat-Nya sesungguhnya ia melihat kalian). Namun untuk mencapai tataran tersebut, memang terasa sangat berat karena sebagaimana yang diungkapkan oleh Allah dalam beberapa Surah Al Qur’an, iman dan kesadaran manusia itu diberikan oleh Allah sendiri pada hati manusia yang Ia kehendaki. Lalu bagaimana untuk mendapatkan ilham keimanan tersebut? Kuncinya adalah pasrah. Abu Sangkan berpendapat bahwa yang dimaksud pasrah bukanlah bersikap pasif dan menerima semua yang terjadi atas dirinya sebagaimana yang dibayangkan oleh banyak orang selama ini. Namun konsep pasrah adalah melakukan segala upaya yang mungkin dilakukan di dunia sesuai dengan perintah Allah untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan menyerahkan hasilnya pada Yang Maha Kuasa. Jadi bukannya pasrah dengan tidak melakukan apa-apa dan hanya terus beribadah, bahkan dengan menjalankan laku mengharamkan kemodernan dengan harapan ingin mengembalikan kehidupan seperti zaman Nabi Muhammad SAW, namun memanfaatkan kemodernan untuk menjalankan Islam sesuai dengan Fitrah-nya.

Untuk mendukung upaya mencapai sikap pasrah ini, Abu Sangkan menawarkan suatu metode zikir (inilah yang sering dianggap bid’ah oleh para ulama). Karena sesuai dengan konsep zikir, yaitu ’ingat’, zikir akan membangkitkan kesadaran diri bahwa kita selalu diawasi oleh Allah. Zikir akan memperkuat dan memunculkan bashirah yang selama ini kita abaikan.
Kalau metode ini dianggap mengada-ada, mungkin perlu dibaca testimoni-testimoni dari masyarakat yang sudah membaca dan mencoba mengamalkan isi buku ini. Saran saya, apabila anda memandang hal tersebut positif, mungkin dapat dicoba dan dimanfaatkan untuk keluar dari ’kemacetan’ hidup di dunia modern ini. Berguru Kepada Allah, bagi Abu Sangkan bukanlah dimaksudkan sebagai suatu kepongahan, akan tetapi kerendahan hati manusia untuk kembali pada Fitrahnya dan ingin mencintai Sang Pencipta dengan penuh keikhlasan.

Kamis, 29 September 2011

Allah Cinta Orang Yang Bersin

Allah Cinta Orang Yang Bersin


Allah cinta orang yang bersin dan benci yang menguap.

Bersin dan menguap adalah hal biasa yang kita alami setiap hari. Namun, pernahkah kita sadari bahwa islam itu mengatur kedua hal ini secara detail ?? dan juga , tahukah kita bahwa Allah itu mencintai orang yang bersin dan membenci orang yang menguap ?? . Nah, dalam artikel kali ini saya kutibkan artikel menarik tentang bersin dan menguap dari sudut pandang islam. Bagaimana mengatasinya .. dan alasan kenapa Allah mencintai orang yang bersin dan membenci orang yang menguap ??

Rasulullsh menjelaskan bagaimana seseorang yang mendengar orang yang bersin dan memuji Allah agar membalas pujian tersebut.
Rasulullah bersabda:
Apabila salah seorang diantara kalian bersin, maka ucapkanlah Al-Hamdulillah, dan hendaklah orang yang mendengarnya menjawab dengan Yarhamukallahu, dan bila dijawab demikian, maka balaslah dengan ucapan Yahdikumullahu wa Yushlihubaalakum (HR. Bukhari, 6224).

Menguap adalah gejala yang menbuat otak dan tubuh orang tersebut membutuhkan oksigen dan nutrisi; dan karena organ pernafasan kurang dalam menyuplai oksigen kepada otak dan tubuh. Dan hal ini terjadi ketika kita sedang kantuk atau pusing, lesu, dan orang yang sedang menghadapi kematian. Dan menguap adalah aktivitas menghirup udara dalam-dalam melalui mulut, dan bukan mulut dengan cara biasa menarik nafas dalam-dalam! Karena mulut bukanlah organ yang disiapkan untuk menyaring udara seperti hidung. Maka, apabila mulut tetap dalam keadaan terbuka ketika menguap, maka masuk juga berbagai jenis mikroba dan debu, atau kutu bersamaan dengan masuknya udara ke dalam tubuh. Oleh karena itu, datang petunjuk nabawi yang mulia agar kita melawan “menguap” ini sekuat kemampuan kita, atau pun menutup mulut saat menguap dengan tangan kanan atau pun dengan punggung tangan kiri.
Bersin adalah lawan dari menguap yaitu keluarnya udara dengan keras, kuat disertai hentakan melalui dua lubang: hidung dan mulut. Maka akan terkuras dari badan bersamaan dengan bersin ini sejumlah hal seperti debu, haba’ (sesuatu yang sangat kecil, di udara, yang hanya terlihat ketika ada sinar matahari), atau kutu, atau mikroba yang terkadang masuk ke dalam organ pernafasan. Oleh karena itu, secara tabiat, bersin datang dari Yang Maha Rahman (Pengasih), sebab padanya terdapat manfaat yang besar bagi tubuh. Dan menguap datang dari syaithan sebab ia mendatangkan bahaya bagi tubuh. Dan atas setiap orang hendaklah memuji Allah Yang Maha Suci Lagi Maha Tinggi ketika dia bersin, dan agar meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk ketika sedang menguap (Lihat Al-Haqa’iq Al-Thabiyah fii Al-Islam: hal 155)

disarikan dari : alsofwah.or.id – 13 Ramadhan 1424/071103

Sabtu, 03 September 2011

Cinta ................ < aArti CINTA dari ALAM SEMESTA >

Bertanya Tentang Cinta

 Aku bertanya pada alam semesta tentang arti “CINTA”, lalu satu demi satu mereka menjawab…
Bumi menjawab:
“CINTA adalah hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu. Ia memang diinjak dan dihinakan, tetapi ia tak peduli. Pikir Cinta hanya memberi, dan itu sajalah inginnya.”
Air menjawab:
“CINTA adalah hujan yang menumbuhkan benih-benih rasa kesukaan, kerelaan akan keterikatan, kerinduan dan kesenduan, atau samudera kasih yang luas sebagai naungan segala perasaan
Api menjawab:
“CINTA adalah panas yang membakar segala, ia memusnahkan untuk dapat hidup dan menyala. Demi merasakannya, makhluk rela terbakar dalam amarah dan kedurhakaan.”
Angin menjawab:
“CINTA adalah hembusan yang menebar sayang tanpa tahu siapa tujuannya. Orang bilang ia buta, sebab itu inginnya. Ia tak terlihat, tapi tanpanya segala raga akan hampa.”
Langit menjawab:
“CINTA adalah luasan tanpa batas. Luasnya tiada makhluk yang tahu. Kecuali bahwa cinta itu bahagia yang biru, atau derita kelam yang kelabu
Matahari menjawab:
“CINTA adalah hidup untuk memberi energi kehidupan dan cahaya harapan. Ia tak akan lelah memberi sampai ia padam dan mati.”
Pohon menjawab:
“CINTA adalah akar yang menopang segalanya. Ia tulus hingga tak perlu terlihat dan dikenal. Tapi ia terus memberi agar batang bahagia tetap kokoh abadi, berbuah dan berbunga indah.”
Gunung menjawab:
“CINTA adalah rasa yang menjulang tinggi. Rasa itu demikian tenang dan menyejukkan. Namun saat gundah, Ia akan meleburkan sekelilingnya dengan lautan lava cemburu yang membara.”
Lalu, Aku bertanya pada CINTA:
“Wahai CINTA, apakah sebenarnya arti dirimu??”
CINTA menjawab:
“CINTA adalah engkau patuh terhadap-Nya, meski kau tak melihat-Nya. Engkau tidak mencium-Nya atau meraba-Nya, tapi engkau patuh karena engkau merasa akan hadir-Nya. Sebab CINTA bukan indera, tapi adalah rasa.”
“CINTA adalah engkau takut akan amarah-Nya, dan takut jika Ia meninggalkanmu. Takut jika Ia tak menyukaimu lagi. Lalu engkau mencari-cari alasan untuk selalu dekat dengannya, bahkan jika engkau harus menderita, atau yang lebih mengerikan dari itu.”
“CINTA adalah engkau menyimpan segala harapan pada-Nya dan tidak pada yang lain. Engkau tidak mendua dalam harapan, dan demikian selamanya. Cinta adalah engkau setia menjadi budak-Nya, yang engkau hidup untuk-Nya dan mati untuk kesukaan-Nya akan dirimu, hidup dan mati untuk Dia. Engkau berusaha sekerasnya agar engkau diakui, hanya sebagai budak, sebagai hamba.”
“Diatas segalanya, CINTA adalah engkau merasa kasih sayang yang tunggal yang tidak engkau berikan pada yang lain, selain pada-Nya. Engkau rindu akan hadir-Nya dan melihat-Nya. Engkau suka apa yang Ia sukai dan benci apa yang Ia benci, engkau merasakan segala ada pada-Nya dan segala atas nama-Nya.”
Aku lantas bertanya pada CINTA:
“Bisakah aku merasakannya?”
Sambil berlaru CINTA menjawab:
“Selama engkau mengetahui hakikat penciptaanmu dan bersyukur dengan apa yang Dia beri, maka itu semua akan kau rasakan, percayalah padaku tambahnya….”
Aku pun Berteriak, “Wahai KAU SANG MAHA PECINTA terimalah cintaku yang sederhana ini, izinkanlah aku merasakan cintaMu yang Maha Indah…”
Sumber: http://cyberdakwah.net/2009/06/bertanya-tentang-cinta/

Bertahan Hidup Meskipun Terjepit Selama 10 Tahun (Cinta Sejati Kadal)

Cinta Sejati Kadal "Bertahan Hidup Meskipun Terjepit Selama 10 Tahun"

Ini sebuah kisah nyata yang terjadi di Jepang. Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokan tembok.

Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor kadal terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku. Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek paku itu, ternyata paku tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun.

Apa yang terjadi? Bagaimana kadal itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun?

Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal. Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu!

Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadal itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. kemudian, tidak tahu darimana datangnya, seekor kadal lain muncul dengan makanan di mulutnya …. astaga!!

Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor kadal lain yang selalu memperhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10 tahun. Sungguh ini sebuah cinta…cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu. apa yang dapat dilakukan oleh cinta? tentu saja sebuah keajaiban. Bayangkan, kadal itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu menganggumkan.

Sumber: kaskus.us

Rabu, 31 Agustus 2011

Fenomena Facebook Sudah Tersirat di Dalam Al-Qur'an Sejak 14 Abad Silam

Fenomena Facebook Sudah Tersirat di Dalam Al-Qur'an Sejak 14 Abad Silam
Suatu ketika selepas Ashar di Masjid Al Hikam. Di salah satu pojok masjid tersebut terdapat Ranid dengan dua orang temannya yakni Ahmad dan Ilmi yang terlihat sedang mendiskusikan sesuatu. Kali ini tema yang diangkat seputar masalah I’jazul Quran (Mukjizat Al Quran). Diskusi yang berjalan cukup santai namun sarat akan ilmu.

Ahmad adalah seorang mahasiswa salah satu PTS di Jakarta dengan program studi Matematika. Seorang calon pengabdi masyarakat dengan ilmunya. Ahmad selalu berupaya mengaitkan Al-Qur’an dengan bidang studinya matematika. Ahmad sering berkutat dengan angka-angka dalam Al-Qur’an.
Ahmad pun memulai diskusi. “Subhanallah alquran itu bener-bener mukjizat. Gua pernah baca di Internet bahwa ternyata kata Yaum (hari) di dalam alquran sebanyak 365 kata sama seperti jumlah hari dalam satu tahun, kata syahr (bulan) disebutin 12 kali sama kayak jumlah bulan dalam satu tahun, sab’u (minggu) disebutin 7 kali sama dengan jumlah hari per minggu. Belum lagi kata-kata yang berlawan kata. Misalnya ad dunya 115 kali, al akhiroh juga 115 kali. Malaikat 88 kali sedangkan asy syayathin 88 kali juga. Al hayat 145 kali begitupun dengan Al Maut yang juga 145 kali. Belum lagi angka 19 yang disebutin dalam alquran surat Al Mudatsir ayat 30. Sebetulnya masih banyak tapi mending antum liat di internet aja nafsi-nafsi, tinggal tanya mbah google ketik key word nya keajaiban angka dalam alquran,” Celoteh Ahmad sekaligus mengakhiri presentasinya.
Tiba giliran Ranid memaparkan pengetahuannya seputar masalah mukjizat Quran. Ranid memang sangat menyenangi diskusi-diskusi tentang kajian Islam berhubung program studi Ranid adalah bahasa Arab yang ia geluti di salah satu Ma’had Lughoh di Jakarta. Maka ia akan memaparkan sepengetahuannya tentang I’jazul Quran dari sudut pandang bahasa.
Setelah mengucapkan basmalah seraya memuji Allah dengan hamdalah, serta sholawat kepada Nabi SAW. Ranid pun mulai berkata “Mumtaz! ustadz Ahmad mantep dah penjelasannya, giliran ane ya? Gini jadi mukjizat kalo diliat dari segi bahasa maka secara sederhana dapat diartikan sebagai ‘senjata’ untuk melemahkan terhadap tantangan dakwah yang ada. Contoh di zaman nabi Musa AS berhubung waktu itu sihir sedang ngetrend-ngetrendnya maka Allah kasih mukjizat nabi Musa AS ‘menyerupai’ sihir, tapi bukan sihir, dengan tongkatnya yang terkenal. Bisa berubah jadi ular, ngebelah lautan, dsb. Trus di zaman nabi Isa AS berhubung waktu itu ilmu kedokteran lagi maju-majunya maka Allah kasih kepada nabi Isa AS mukjizat yang berhubungan dengan dunia pengobatan. Nah, di zaman Rasul SAW pada masa itu kaum jahiliyyah terkenal akan syairnya yang luar biasa Indahnya. Maka Allah pun memberikan kepada Nabi SAW berupa alquran sebuah mukjizat yang begitu sangat tinggi dan sarat akan nilai sastranya.”
Ranid masih melanjutkan pemaparannya “bahkan Allah nantangin mereka kaum kafir untuk buat satu surat saja yang semisal dengan alquran. Coba ente berdua buka Al-Baqoroh ayat 23 ‘dan jika kamu meragukan Al-Quran yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) maka buatlah satu surat semisalnya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah jika kamu orang yang benar,’ dan dilanjutan ayatnya, bahwa Allah sudah kasih garansi, mereka pasti gak akan mampu ngebuatnya. Pernah ada kisah tentang Musailamah Al-Kadzdzab yang coba-coba buat alquran tandingan. Salah satu suratnya niru-niru al-fiil. Dan surat gadungan itu ditertawakan banyak orang karena diliat dari sisi bahasa dan maknanya betul-betul jelek. Dan satu hal lagi cuma alquran kitab suci yang bisa dihafal oleh jutaan manusia walaupun manusianya itu sendiri pun tidak mengetahui arti alquran. Bahkan uniknya juga, hafalannya tersebut lengkap sampai titik dan komanya. Subhanallah maha benar Allah dalam firmanNya ‘dan sungguh Kami mudahkan Al-Quran untuk peringatan’ Al-Qomar ayat 17,” Ranid pun mengakhiri makalah yang dibawakannya.
Selanjutnya giliran Ilmi yang mendapat giliran menjelaskan mukjizat quran berdasarkan studi yang ia geluti. Ilmi adalah seorang mahasiswa IT di salah satu PTS di Jakarta. Berbeda dengan kedua orang sahabatnya tadi, Ikhwan lajang ini tengah mengerjakan tugas akhir dalam perkuliahannya. Hal ini dikarenakan Ilmi terlebih dahulu kuliah selepas SMA daripada Ahmad dan Ranid yang sempat menunda jenjang akademisnya.
Lengkap dengan stelan kacamata khas para hacker di film Hollywood, Ilmi pun memulai pembicaraannya. “sebenernya ane belum mau mengatakan ini mukjizat atau gak? terus terang ane gak berani. Tapi salah satu point yang pernah ane dengar dalam seminar Qur’an bahwa kenapa Qur’an disebut mukjizat tak lain dan tak bukan adalah karena kebenarannya dalam ‘meramal’ masa depan. Betul gak Ran?” Ilmi bertanya pada Ranid. Ranid pun mengiyakan pernyataan Ilmi dengan mengaggukan kepala, seolah tak mau kehilangan pemaparan dari Ilmi sahabatnya.
Ilmi melanjutkan “surat al-lahab contohnya, di situ Allah memastikan bahwa Abu Lahab bakalan tetep kafir dan masuk neraka. Dan ketika surat itu turun di Mekkah, Abu Lahab ternyata masih hidup. Sekarang coba antum bayangin kalo seandainya Abu Lahab itu tergerak hatinya untuk masuk Islam atau pun pura-pura masuk Islam maka Al-Quran akan dipertanyakan kebenarannya dari dulu sampai sekarang. Ataupun di surat Ar-Rum di situ dijelaskan bahwa Romawi bakalan menang melawan Persia. Dan itu subhanallah terjadi beberpa tahun kemudian. Setelah pada peperangan yang sebelumnya Romawi kalah maka pada peperangan selanjutnya Romawi menang telak.
Dan satu lagi peristiwa fathul Mekkah di surat Al-Fath. Allah memastikan kaum Muslimin akan memasuki Mekkah setelah sekian lama hijrah ke Madinah. Dan subhanallah hal itu terbukti.

Fenomena Al-Fisbukiyyah dalam Al-Qur’an
“Ah itu mah dari aspek sejarah Mi, coba dari aspek IT sesuai sama studi ente?” Tanya Ranid seolah menantang Ilmi. “Weitss, tenang-tenang ane kan belum selesai jelasinnya, ana lanjut ya!” Jawab Ilmi. “Nah berhubung tadi ane bilang ana gak berani nyebut ini mukjizat atau nggak, maka ane akan bilang ini kehebatan Quran.” Ilmi masih melanjutkan, sementara kedua rekannya Ahmad dan Ranid masih terus diam dan menyimak kata per kata yang akan terlontar dari mulut Ilmi. “ente berdua tau gak, bahwa sejak 1400 tahun yang lalu alquran sudah menyinggung tentang Facebook dan kawan-kawannya?!” Ahmad sang Cagur (Calon Guru) tertegun diiringi dengan tertawa kecil seolah tak percaya statmen Ilmi. Lain lagi dengan Ranid yang masih berpikir dan mencari-cari bahwa apakah benar kata Facebook ada di dalam alquran. Dengan mencoba mentashrif pola-pola fi’il.
Ilmi meneruskan kembali pemaparannya “Ahmad, coba ente berdua buka surat Al-Ma’arij ayat 19-21
“‘Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan dia jadi kikir.’
Ayat ini menjelaskan fenomena jama’ah “Al-Fisbukiyyah” secara umum. Coba ente-ente liat wirid-wirid mereka.
Kebanyakan isinya keluh kesah. Temanya udah mirip sinetron mendayu-dayu sampai bikin air mata keluar. Sakit dari mulai bisul, cantengan, jerawat, sampai ayan di update di status. Cuaca juga gak ketinggalan. Dikasih hujan, ngeluh gak bisa kemana-mana. Dikasih panas ngeluh kepanasan. Segala maksiat juga disebarin di muka umum. Masalah duit abis, rezeki seret terus dan terus di suguhkan. Ibadah juga ada beberapa yang dipublikasikan puasa, sedekah, tapi alhamdulillah ane belum menemukan ada orang yang lagi sholat update status ‘lagi roka’at dua nih’ naudzubillah kalo sampai ada!” canda Ilmi.
Ahmad dan Ranid pun tertawa dan mengaminkan ucapan Ilmi. “Terus di ayat setelahnya dikatakan ‘apabila dapat kebaikan maka ia kikir.’ Ane rasa betul ayat tersebut. Coba ente berdua hitung ada beberapa orang yang update status semisal alhamdulillah dapet rezeki, buat yang mau ditraktir harap tunggu di depan masjid. Kira-kira ada gak status kayak gitu. Giliran dapat rezeki yang melimpah pada pelit gak mau orang lain pada tau, tapi giliran ditimpa musibah di share kemana-mana.”
“Ah, lo iri aja kali jangan sok jaim deh?!” Kali ini Ahmad yang bertanya kepada Ilmi. Ilmi pun menjawab “ane rasa jaim itu perlu, dalam konteks JAIM, Jaga-Iman berkaitan dengan hal malu, ane tidak mengharamkan update status, akan tetapi alangkah baiknya update-nya itu yang baik-baik pokoknya temanya mengajak kebaikan dari quran, hadits, sahabat, ataupun salafush sholih. Inget akh dalam hadits riwayat Bukhori dikatakan Jika kamu tidak malu, maka berbuatlah sesukamu. Ulama bilang bahwa jika kita udah gak malu sama Allah dan tidak merasa diawasinya maka tunaikan saja hawa nafsumu dan lakukan apa yang kau inginkan.” Jawab Ilmi.
Ranid tak menyangka sahabatnya Ilmi dapat menarik dan mengaitkan surat Al-Ma’arij ayat 20-22 dengan fenomena Facebookers yang bergentayangan di dunia maya. Alhamdulillah bertambah satu lagi pengetahuan Ranid pada hari itu. Sungguh Ranid sejatinya sudah sering membaca atau bahkan menghafalkan surat ini. Namun dikarenakan kurang men-tadabbur-i ayat ini maka alangkah kagetnya ia mendengarkan penjelasan yang dipaparkan oleh sahabatnya Ilmi.
Diskusi kali ini pun berkahir seiring dikumandangkannya adzan maghrib sebagai pertanda masuknya waktu sholat maghrib.

By         :  ipoenk sb
Sumber:  http://ruanghati.com/2011/08/13/mukjizat-alquran-fenomena-facebook-sudah-tersirat-14-abad-silam/

Rabu, 17 Agustus 2011

Tafsir Mimpi Sholat


Berikut ini adalah tafsir mimpi / arti mimpi / makna mimpi mengenai "Shalat":
Bermimpi melakukan shalat dan menghadap lurus ke kiblat. Artinya, Anda berada dalam petunjuk Tuhan dan Nabi-Nya.
Jika menyempurnakan rukuk dan sujud dengan khusyuk, Anda pun merupakan dalam petunjuk Allah, sebab sholat merupakan kontak batin antara Anda dengan Tuhan.
Bermimpi melakukan shalat tetapi kurang sempurna. Artinya, agama Anda belum sempurna dan Anda perlu berintropeksi diri.
Bermimpi seakan-akan shalat tapi tidak mengetahui arah kiblat. Artinya, jiwa atau hati Anda selama ini berada dalam kebimbangan menjalankan agama, bahkan sering berada dalam kesesatan.
Bermimpi seakan-akan shalat melebihi dari biasanya. Artinya, Anda telah mencela salah satu rukun islam atau keimanan Anda diragukan.
Bermimpi shalat menghadap ke arah timur. Artinya, Anda telah terjebak ke dalam golongan Qadariyah (salah satu aliran sufi).
Bermimpi salat menghadap ke barat tapi tidak ke Ka’bah. Artinya, Anda telah terjerumus ke dalam aliran Jabariah.
Bermimpi berpindah agama dari Islam ke agama lain. Artinya, dalam waktu dekat Anda akan mendapatkan kesusahan hidup.
Bermimpi menjadi iman shalat. Artinya, Anda akan menjadi pemimpin sekelompok manusia dan berlaku adil.

Dreaming to pray and facing straight into the mecca. That is, you are in God's guidance and His Prophet. If perfected bow down and prostrate fervently, you too are in the instructions of God, because prayer is an inner contact between you and God.
Dreaming to pray but less than perfect. This means that your religion is not perfect and you need berintropeksi yourself.
Dreaming as if the prayer but did not know the direction of Qibla. That is, the soul or your heart as long as this is in doubt run a religion, even often in kesesatan.
Dreaming as if praying more than usual. That is, you have denounced one of the pillars of Islam or the faith you doubted.
Dreaming prayer facing east. That is, you have been stuck down among Qadariyah (one of the Sufi stream).
Dreaming pray facing west but not to the Kaaba. That means you have fallen into the stream Jabariah.
Dreaming of a convert from Islam to another religion. That is, in the near future you will get a trouble life.
Dreaming of a prayer of faith. That is, you will become a group leader of the human and to be fair.
* English translation for this dream interpretation / dream meaning / dream dictionary is provided by Google Translate

Rabu, 13 Juli 2011

KENALI AURAMU ( apa WARNA AURAMU??? >> label: manusia OH manusia )



Kenali  auramu
me on me

Setiap makhluk hidup memiliki medan energi berupa gelombang elektromagnetik yang menyelubunginya dengan panjang gelombang dan frekwensi tertentu. Secara umum gelombang elektromagnetik yang menyelubungi tubuh manusia dan makhluk hidup ini dikenal dengan nama Aura.
Melalui analisis aura, ada beberapa hal yang dapat diketahui dan dapat pula diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu, dalam bidang psikologi dan kesehatan. Penampakan Aura manusia biasanya selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan kepribadian dan kesaktian orang yg bersangkutan. Aura seseorang juga dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar pancaran aura tetap cemerlang, diantaranya :

- Makan makanan yang halal, baik dan tidak berlebihan.
- Olahraga yang cukup dan teratur.
- Memenuhi kebutuhan tubuh akan udara segar.
- Istirahat dengan cukup, mengurangi rokok, alkohol dan obat terlarang.
- Mengurangi gerak hati, gerak pikir dan kegiatan-kegiatan yang buruk.
- Mengurangi sikap hati yang kasar, mudah emosi dan memperbanyak rasa kasih sayang.

Sekarang, mari kita mulai latihan melihat aura. Sebelum melihat aura orang lain, ada beberapa urutan latihan yang harus dilakukan demi kesempurnaan hasil.

1. Melihat Aura Dengan Jari Tangan

Carilah tembok yang berwarna putih, lalu duduklah dengan tenang pada jarak 1/2 meter dari tembok. Ambil nafas sebanyak mungkin dan tahan selama mungkin. Lakukan sebanyak 5 kali. Gosoklah kedua telapak tangan hingga terasa hangat. Tempelkanlah masing-masing jari tangan kanan dan kiri saling berpasangan. Letakkanlah kedua tangan yang masih berpasangan tadi 30 cm didepan mata dengan latar belakang tembok berwarna putih. Renggangkanlah perlahan-lahan kedua telapak tangan saling menjauh. Perhatikanlah, antara kedua ujung jari tadi akan mengeluarkan garis cahaya putih. Itulah aura yang memancar dari ujung jari kita.

2. Melihat Aura Dengan Telapak Tangan

Tariklah nafas dan gosokkanlah kedua telapak tangan seperti pada cara No. 1. Tempelkanlah salah satu telapak tangan pada tembok yang berwarna putih. Tariklah nafas, tahan dan hembuskanlah. Lepaskan telapak tangan dari tembok. Amatilah bekas telapak tangan yang tertinggal ditembok. Itulah aura yang memancar dari telapak tangan dan lama kelamaan akan larut dalam aura alam.

3. Melihat Aura Diri Sendiri

Letakkanlah cermin besar dihadapan kita. Duduklah dengan tenang. Usahakanlah latar belakang tembok berwarna putih dan penerangan berupa lampu neon. Tariklah nafas sebanyak mungkin dan tahanlah selama mungkin. Ulangilah sebanyak 5 kali. Tataplah bayangan diri kita yang ada dicermin. Pandangan mata diusahakan tidak melihat tubuh maupun bayangan tubuh, namun lihatlah batas tepian kepala dengan latar belakang tembok. Setelah pandangan mata kita terfokus, maka perlahan-lahan dari kepala dan bahu akan keluar cahaya aura kita. Sinar yang pertama kali terlihat, biasanya berwarna putih. Putih ini biasanya bukan merupakan warna aura kita yang sesungguhnya, melainkan dari warna aura yang sesungguhnya. Tataplah terus sampai kita melihat warna lain yang tidak berubah. Setelah berhasil, mulailah untuk melihat aura orang lain.

4. Melihat Aura Orang Lain

Mintalah bantuan seseorang yang akan menjadi objek untuk berdiri didepan tembok yang berwarna putih. Usahakanlah penerangan didalam ruangan dibuat remang-remang atau redup. Berdirilah lebih kurang 3 meter didepan objek. Fokuskanlah pandangan mata pada bagian tepi kepala dan bahu objek. Perlahan-lahan akan keluar sinar aura dari tepi kepala objek. Fokuskanlah pandangan pada seluruh tepian tubuh objek, maka seluruh tubuh objek akan memancarkan warna aura

Merah dadu = rendah hati/estetis

Orange = vitalitas/dinamika

Kuning = intelektual/dinamis

Hijau = energik/kreatif

Biru = pengembangan spiritual

Indigo = kebijaksanaan

Perak = kelincahan/serba bisa

Arti negative terdiri dari :

Merah tua = egoisme

Merah kecoklatan = kebencian/kekejaman

Merah asli = nafsu

Kuning tua = curiga/iri hati

Hijau tua = cemburu

Hijau zaitun = pengkhianatan

Coklat = ambisius

Kelabu = kepicikan/kelicikan

Kelabu tua = ketidakrelaan
WARNA LATAR AURA

Untuk pertama kali setiap orang yang akan melihat aura biasanya akan terlihat warna yang muncul redup atau langsung akan timbul warna putih. Warna yang terlihat ini akan terlihat jelas pada bagian atas kepala kita, kira-kira kurang lebih 5 cm, dan pada bagian pundak baik disebelah kiri maupun sebelah kanan. Begitu anda berhasil melihat kabut penyelimut yang disebut aura, maka hanya tinggal waktu saja untuk dapat melihat warna-warna aura. Waktu tersebut mungkin akan hanya beberapa menit saja atau beberapa hari, antara 3-4 hari.

Warna-warna yang akan muncul dan terlihat butuh keyakinan dan kepercayaan pada diri sendiri. Apapun jenis warna yang dapat kita lihat, maka kita harus selalu bersyukur kepada Allah, karena hal tersebut menandakan kita telah diberikan kepercayaan oleh yang maha kuasa untuk dapat melihat aura dengan atas kekuatan- Nya.

Dari warna yang muncul akan cenderung didominasi oleh aura dan perlahan-lahan ukuran maupun intensitasnya akan mengalami perubahan. Warna yang mendominasi inilah yang disebut dengan warna latar. Warna latar ini berukuran lebar, mempunyai intensitas yang tinggi dan penampilanya yang nyaris memancar. Dan dengan mengetahui dari warna aura, anda dapat menyingkap kehidupan pada diri seseorang.

ARTI SERTA MAKNA WARNA AURA

MERAH

Jika seseorang pancaran auranya berwarna merah berarti ia dipenuhi sifat kuasa dan ego untuk mencapai kesuksesan.
Ø
Ø Warna merah ini sering tertahan dimasa kecil, dimana dari lingkungan keluarganya dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan cita-cita keluarga, sehingga tampak keruh dan berantakan.
Setelah beranjak dewasa dan
Ø mampu hidup mandiri, auranya akan meluas dan ia akan mampu melakukan apa yang seharusnya ia lakukan.
Orang yang mempunyai warna latar aura merah, sifatnya suka memrintah, bertanggung jawab dan mempunyai sifat pemimpin.
Ø
Mempunyai sifat kasih sayang dan sikap hangat kepada sesame.
Ø
Merah juga menandakan sifat berani.
Ø
Sifat negative dari warna merah adalah penggugup.
Ø

JINGGA (Pink)

Seseorang yang pancaran auranya berwarna jingga, maka ia mempunyai sifat kepedulian
Ø
Mempunyai sifat alami kemampuan intuitif, bijaksana dan mudah bergaul
Ø
Warna jingga mempunyai sifat sebagai juru damai, timbang rasa, praktis
Ø
Sifat negatif warna jingga adalah, malas, tidak mampu dan tidak peduli
Ø

KUNING

Seseorang yang pancaranya auranya berwarna kuning, mempunyai sifat yang antusias dan mengasyikan
Ø
Berpikir dengan cepat dan menghibur orang lain
Ø
Senang berkumpul, menikmati percakapan yang panjang
Ø
Senang belajar tapi sifatnya hanya coba-coba sehingga pengetahuanya hanya sebatas kulitnya saja
Ø
Warna kuning juga suka dengan gagasan dan berekspresi
Ø
Sifat negative dari warna kuning adalah malu-malu dan suka berdusta
Ø

HIJAU

Jika seseorang pancaran auranya berwarna hijau, maka ia mempunyai sifat sejuk dan damai dan ia juga berbakat untuk menjadi seorang penyembuh alami
Sikapnya kooperatif, dapat dipercaya, dan murah hati
Ø
Sifat hijau menyukai tantangan, bekerja tanpa kenal lelah, mudah dimintai tolong
Ø
Sifat negatifnya bersifat kaku dalam memandang setiap persoalan
Ø

BIRU

Seseorang yang pancaran auranya berwarna biru, orang tersebut secara alami mempunyai sifat positf dan antusias
Ø
Warna biru biasanya berhati muda, tulus, jujur dan jika bertindak sesuai dengan pikirannya

Mempunyai kebebasan, tidak suka dibatasi atau dilarang

Menyukai perjalanan, menyaksikan tempat baru dan bertemu dengan orang-orang baru, bisa menutupi perasaan dan bisa menyimpan rahasia
Sifat negatifnya kesulitan menyelesaikan tugas


NILA

Sifatnya hangat, menyembuhkan dan mengasuh

Senang memecahkan maslah, senang menolong

Sifat negatifnya ketidakmampuan mengatakan “tidak” sehingga sering dimanfaatkan orang lain
Ø

UNGU

Seseorang yang pancaran auranya berwarna ungu, maka ia menyukai kegiatan-kegiatan spiritual dan metafisika
Ø
Sifat negatifnya merasa unggul dari yang lain


PERAK

Mempunyai gagasan-gagasan besar, namun sebagian diantaranya tidak praktis

Sering tidak mempunyai motivasi


EMAS

mempunyai kemampuan menangani proyek-proyek dan mempunyai tanggung jawab dalam skala besar

Mempunyai sifat kharismatik, pekerja keras, sabar
Mencapai kesuksesan pada usia lanjut


MERAH JAMBU

Mempunyai sifat yang tegas, keras kepala, cita-citanya tinggi dan mempunyai perencanaan

Secara alami mereka mereka adalah orang-orang sederhana, tidak berlagak, senang menjalankan hidup dengan tenang
Ø

PUTIH

Sifatnya tidak menonjolkan diri, sederhana, sangat manusiawi laksana orang-orang suci

Tidak mempunyai sifat ego, lebih tertarik pada kesejahteraan orang lain
Intuitif, bijaksana, idealis dan cinta damai
Ø

HITAM

Bila seseorang pancaran auranya berwarna hitam, bisa diartikan orang tersebut diselubungi oleh kemisterian, karena orang ini sifatnya kadang terbuka dan kadang tertutup. Warna hitam bisa diartikan mempunyai
sifat yang tidak baik, culas artinya mempunyai maksud jelek terhadap oaring lain yang ditemuinya. Jika warna hitam berkombinasi dengan warna merah, orang tersebut mempunyai sifat yang tidak baik dan jahat

Jumat, 01 Juli 2011

Makna Dari Sebuah Kegagalan

Sebuah Perjalanan baru saja engkau lewati.    Dan ini adalah babak baru dalam
kehidupanmu.  Kedewasaan sudah mulai engkau rasakan, yang ditandai dengan sebuah realita kehidupan. 
Perjalanan penuh liku, perjuangan keras, upaya yang maksimal, dukungan yang menggelora sudah engkau dapatkan. Disertai harapan yang membumbung, harapan sebuah kebaikan dan kebahagiaan untuk masa depan.
Lelah sudah engkau tepiskan, keringat sudah kau seka, harum wewangian yang kau lekatkan dalam tubuhmu.  Asa seakan akan menjadi nyata, hanya tinggal menunggu saat.
Dan.
Semua itu runtuh seketika dalam sekejap, penantian yang panjang tidak sesuai dengan harap.  Harapanmu kandas dalam sesaat,,, menyisakan kekecewaan yang dalam, kelam dan mencekam serasa mencekik leher dan membutakan harapan.
Anakku, hasil akhir dari sebuah usaha bukanlah satu-satunya tanda keberhasialan, tapi kesiapan menghadapi serta mengantisi[pasi adalh suatu yang hebat.  Dengan itu kau akan merasakan arti Kedewasaan Diri dalam bersikap. ini adalah Kunci bagi Kesuksesan yang Tertunda.
Ayo......... Bangkit, Bangkit dan Bangkit...........................
Jangan biarkan dirimu terlena, jangan biarkan dirimu terpana oleh semua yang sudah terlewat. Tiada arti lagi kau meratap. Raih, Raih dan Raih lagi asa yang selama ini kau harap.
Masaih banyak tempat dimana kau bisa dapat.   ( dedicated for my sister d_fradilla)